Laman

Jumat, 09 Juli 2010

Renungan

AMNESIA ROHANI

“Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan, Allahmu dengan berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapanNya, yang kusampaikan kepadamu hari ini.” [Ulangan 8:11]

Situasi hidup yang nyaman, keadaan yang serba ada, bisnis yang lancar, kemapanan hidup, dsb bisa jadi merupakan keadaan yang paling berbahaya. Karena semua itu membuat manusia rentan dengan kesombongan, merasa tidak membutuhkan dan cenderung melupakan Tuhan sebagai Sumber pemberi segala yang baik. Sebenarnya tidaklah berdosa jika kita memiliki semua itu, yang menjadi persoalannya adalah sikap hati.

Seperti Firman Tuhan yang disampaikan kepada bangsa Israel yang telah memasuki tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan Tuhan yang berlimpah madu dan susunya,penuh kemakmuran. Mereka diingatkan untuk tidak melupakan Tuhan saat mereka menikmati segala kelimpahan dan kebaikanNya. Karena penyakit amnesia rohani ini menyerang setiap anak Tuhan yang tidak berpegang teguh pada kesetiaan. Penyakit ini jika tidak segera ditanggulangi akan berkepanjangan dan berujung pada kebinasaan [Ulangan 8:19-20]. Sangat berbahaya.

Tuhan sudah memberi pencegahan supaya umat pilihanNya tidak terjangkiti penyakit ini, penyakit yang nampaknya sepele namun mematikan. Pada Ulangan 8:6 pencegahannya yaitu dengan berpegang teguh pada perintah Tuhan, dengan hidup menurut jalanNya dan dengan takut akan DIA. Artinya sikap hati yang tetap mengutamakan Dia lebih dari apapun yang kita miliki di dunia ini. Karena segala apa yang kita miliki adalah anugerahNya. Tuhan mau tetap mendapat tempat yang terutama dalam hati dan hidup kita.

Tuhan juga menegaskan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja ; disini roti mewakili materi, tetapi juga membutuhkan Firman Tuhan seperti kita membutuhkan makan untuk melanjutkan hidup [Ul 8:3]. Masalahnya banyak orang hanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan jasmani yang bisa membuat hidup didunia ini bertahan,tanpa memperdulikan kebutuhan rohani yang sangat mutlak dibutuhkan bukan hanya di dunia sekarang tetapi juga di dunia yang akan datang.

Dalam menikmati segala berkatNya Tuhan tidak ingin kita hanya menikmati pemberianNya dan melupakan Pribadi yang memberi. Kesetiaan adalah kata kunci untuk menjaga kesehatan rohani dan supaya tidak mengidap penyakit amnesia rohani. [YR]