Laman

Selasa, 23 November 2010

Promosi PIN



Efesus 4:17-24
“Turutilah teladanku.” ( I Korintus 4:16)




“Extra incame 2-6 juta/bulan. Mau tahu? Tanya saya!” demikian kata-kata dalam sebuah Pin besar yang menempel dikaos depan seorang ibu yang sibuk memilih kepingan CD disamping saya. Ibu itu nampak sangat enjoy, meskipun banyak orang penasaran dengan kata-kata yang tertera di pin tersebut. Sayapun tertarik dengan kalimat itu. Saya pandangi ibu itu agak lama. Lalu ia tersenyum pada saya. Nampaknya ia tahu kalau saya tertarik, ia menunggu saya bertanya . Tapi waktu sangat mendesak, jadi saya urungkan niat untuk bertanya. Saya yakin jika saya bertanya pasti ibu akan menjelaskan panjang lebar bahkan jika dia seorang anggota MLM, maka pasti ia akan berusaha merekrut saya jadi down land-nya. Membayangkan itu saya jadi tersenyum sendiri dan merenunginya. Ibu tersebut pasti sudah berhasil dibidang yang ia tekuni sehingga ia mendapat extra incame yang cukup menggiurkan, ia ingin orang lain mengalami apa yang telah ia alami terlebih dahulu. Cara promosi yang bagus, mengalami baru mengajak .
Ketika kita memberikan diri pada pikiran yang sia-sia,pengertian yang gelap, hawa nafsu,keserakahan,bermacam kecemaran, maka itu adalah suatu kebodohan(ayat 18), perasaan yang tumpul . Saat kita menjauh dari Tuhan itu juga suatu kebinasaan. Itu sikap yang tidak mengenal Allah. Manusia lama. Tetapi di dalam Tuhan Yesus kita adalah manusia baru, ciptaan baru dengan pola pikir yang berbeda dan cara hidup yang baru pula. Didalam kasih karuniaNya , Roh Kudus memperbaharui roh dan pikiran kita. Tanpa kita memberikan diri untuk diperbaharui Roh Kudus, maka kita tak akan mengenakan manusia baru . Manusia lama akan menuai kebinasaan, tetapi manusia baru menerima kemuliaan. Cara hidup manusia baru kita akan dinilai oleh dunia. Rasul Paulus menasehatkan bahwa kita sebagai manusia baru hendaknya tidak hidup lagi dengan cara seperti orang yang tidak mengenal Allah. Kita telah belajar mengenal Tuhan kita, Jika kita telah mengenalNya, marilah mengikuti teladanNYA.
Bagaimana dengan hidup kita? PIN apa yang telah kita pasang? Apakah mereka penasaran dengan cara hidup kita yang membawa damai sejahtera? Sehingga mereka juga ingin mengalami kehidupan apa yang telah terlebih dahulu kita alami? Beranikah kita berkata ,”turutilah teladanku?” Sadar atau tidak, cara hidup kita dibaca orang-orang disekitar kita. Dan mereka memiliki penilaian tersendiri. Bukanlah hal yang mudah untuk menjadi teladan. Namun jika kita menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru dalam bimbingan Roh KudusNya, maka perlahan kita akan terus bertumbuh dalam kebenaran. Meskipun kita tidak mempromosikan diri, secara otomatis orang lain akan penasaran dan ingin merasakan sukacita sebagai anak Tuhan. Mari kita pasang PIN di hidup kita “ turutilah teladanku”. Selamat menjadi teladan di dalam Tuhan. (YR)

Teladan hidup berbicara lebih kuat daripada beribu kata