"Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-MU,aku memikirkan perbuatan tangan-MU."Mazmur 143:5
Laman
Selasa, 23 November 2010
Promosi PIN
Selasa, 09 November 2010
Jangan ciptakan monster
Kamis, 26 Agustus 2010
Time Out
Ibrani 12 : 1-3
Time Out
“Tetapi orang-orang yang menantikan TUHAN mendapat kekuatan baru,…mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Yesaya 40:31
Beberapa olahraga beregu menyediakan time out bagi pemainnya. Hal itu berguna untuk beristirahat sejenak, menilai strategi dan membuat perubahan yang diperlukan dalam memenangkan pertandingan diwaktu yang tersisa. Ternyata hal tersebut sangat berguna bagi para pemain juga bagi teamnya, karena itu memberi waktu untuk beristirahat sejenak dari tekanan pertandingan yang sedang berlangsung. Time out tidak merubah skor dan waktu tidak terhilang. Time out merupakan waktu untuk menyusun kekuatan dan strategi baru mengalahkan musuh. Time out sangat berarti untuk menentukan kekalahan atau kemenangan . Dalam waktu yang relative singkat tersebut, terdapat strategi untuk memperkuat kerjasama kelompok atau regu. Time out adalah senjata rahasia suatu kemenangan.
Dalam hidup kitapun banyak mengalami tekanan, tekanan dalam porsi yang ringan ataupun berat. Sadar atau tidak, hidup ini adalah suatu pertandingan iman yang wajib diikuti setiap anak Tuhan. Oleh sebab itu kita memerlukan time out ; waktu untuk istirahat, menilai strategi dan membuat perubahan yang diperlukan untuk memenangkan pertandingan disisa waktu yang kita miliki. Time out adalah ketika kita menyisihkan waktu, mengembangkan hubungan kita dengan Tuhan. Waktu yang terbebas dari segala kesibukan sehari-hari yang mengikat, memeriksa prioritas hidup, menilai kinerja dan membuat perubahan yang diperlukan dalam tugas-tugas yang Tuhan percayakan pada kita. Waktu rahasia kita bersama Tuhan, walaupun kita tetap dapat melibatkan Dia dalam setiap aktifitas hidup kita. Namun waktu bersama Tuhan itu sangatlah berarti untuk menentukan kekalahan atau kemenangan kita menghadapi kesulitan di laga pertandingan iman ini.
Saat kita merasa tak punya waktu untuk time out, saat kita merasa terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk berdoa, tidak ada waktu untuk membaca Firman Tuhan, tidak ada waktu untuk ke gereja,…sesungguhnya saat itulah kita membutuhkannya. Tuhan Yesus memberi teladan dalam waktu time outnya bersama Bapa di sorga. Setiap pagi DIA mengawali bersama Bapa. Waktu yang kita sisihkan untuk berdiam diri bersama Tuhan, tidak akan akan pernah terbuang sia-sia. Waktu itu selalu memberi makna, menambah kekuatan batin, mempererat jalinan, menerima petunjuk baru, pencerahan hidup sehingga kita akan menjadi lebih taft dalam mengikuti pertandingan yang diwajibkan ini. Sediakan waktu untuk time out bersama Tuhan. (YS)
Senin, 23 Agustus 2010
Digusarkan
“Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan IA menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.” [Ibrani 12:6]
Harus diakui dengan jujur, bahwa kita menginginkan suatu kemapanan hidup. Keluarga yang mapan, rumah yang mapan,bisnis yang mapan, pelayanan yang mapan, dsb. Realitanya tidak ada sesuatupun yang pasti dalam dunia ini. Segala sesuatu dapat saja berubah sewaktu-waktu. Semua yang mapan menjadi berantakan. Keadaan hidup dalam dunia yang telah rusak oleh dosa adalah ketidak pastian, penderitaan serta kefanaan.
Kemapanan yang kita kejar sebenarnya situasi yang tidak aman bagi kita.Karena dengan segala sesuatu yang mapan, dengan mudah kita bisa melupakan Allah dan merasa tidak membutuhkanNya. Kita merasa semua baik, padahal jiwa kita terancam dengan kenyamanan di dunia yang bersifat sementara. Oleh sebab itu seperti seekor induk rajawali menggoyang bangkitkan isi sarangnya [Ulangan 32:11], Allah menggoyang bangkitkan ; menggusarkan kita dari segala kemapanan yang kita bangun supaya kita tumbuh menjadi anak-anak yang dewasa.
Semestinya penggusaran dari Allah menggiring kita mendekat kepadaNya , bukan membuat kita frustasi dan patah semangat dalam hidup. Pada mulanya Hana digusarkan dengan tidak mempunyai anak. Tetapi justru karena itu Hana semakin lekat dan bertekun dalam doa kepada allah [1 Samuel 1:9-13]. Jika semakin digusarkan,semakin kita lekat pada Allah, mencari Allah dengan hati yang hancur seperti Hana, maka kita akan tumbuh menjadi pribadi yang kokoh.
Setiap anak, kita didik juga kita disiplin supaya mereka pinter dan berpribadi tangguh dalam menjalani hidup mereka kelak. Allahpun menghajar dan menyesah kita supaya kita menjadi pribadi yang dewasa dan layak masuk dalam kerajaanNya.
Karena itu,jika saat ini banyak hal yang membuat kita gusar baik dalam keluarga,pekerjaan,karir,study,kesehatan,ekonomi dsb ; tetap kuatkan hati untuk mempercayai dia sebagai Bapa yang baik dan bijaksana. Penggusaran Allah membuat kita sadar bahwa tak boleh ada sesuatupun di dunia ini membuat kita aman dan mapan. Hanya Dia pegangan yang teguh dan yang pasti. Relakan hati untuk dididik pada jalan-jalanNya. Semakin besar penggusaranNya,semakin kokoh pribadi yang dihasilkan.Siap digusarkan? Berpegang teguhlah pada Tuhan supaya tidak jatuh pada hasilnya. [YR]
Kamis, 05 Agustus 2010
Layang-Layang 2
“Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya letak kekuatanmu” (Yesaya 30:15)
Saudara , hidup adalah serangkaian persoalan . Apabila persoalan satu selesai maka akan datang yang lain. Kerapkali dalam menyelesaikan persoalan itu mata kita terarah pada manusia yang nampaknya dapat kita andalkan. Acapkali pula kita mengandalkan logika. Kita berusaha mencari pihak-pihak yang padanya kita minta tolong. Namun Firman Tuhan dalam Yesaya 30 ini mengungkapkan kemarahan Tuhan pada umat pilihanNya yang mengandalkan bangsa lain untuk menolongnya. Itu adalah tempat-tempat yang ‘rendah’, tempat yang tidak memberi ketenangan, suatu tempat yang tidak disukai Tuhan. Ditempat rendah inilah sebagian besar orang menjalani hidup, yaitu mengandalkan kemampuan diri sendiri.
Ada satu tempat yang memberikan ketenangan yaitu tempat yang tinggi. Dimana disana ada kekuatan dan ketenangan yaitu di dalam Tuhan. Tuhan menyuarakan agar kita bertobat dari mengandalkan pihak lain, dari mengandalkan logika dan kekuatan sendiri. Kita harus berani percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati karena disitulah letak kekuatan kita. Seperti layang-layang yang tenang ketika berada ditempat yang tinggi, demikian juga jiwa kita akan tenang apabila kita berada bersama Tuhan, berdiam diri menantikan pertolonganNya. Tuhanlah sumber ketenangan dan kekuatan. (YS)
Doa : Tuhan, kami naik ke tempatMu . Ampuni kami yang mengandalkan kekuatan dan
mengandalkan orang lain dalam hidup kami. Kami mempercayaiMu dengan segenap
hati.
Rabu, 04 Agustus 2010
Layang-Layang 1
Senin, 02 Agustus 2010
Kisah Menantu dan Mertua
2. Miliki kebesaran hati untuk menerima teguran. Berani menerima teguran Tuhan yang keras sekalipun. Suara terbanyak belum tentu yang benar. Ketika kita percaya pada Tuhan Yesus, Roh Kudus berdiam di dalam diri kita. Roh Kudus yaitu Roh Kebenaran itulah yang memberi damai sejahtera apabila keputusan yang kita ambil itu berkenan kepada Tuhan. Krn dimana ada kebenaran, disitu ada damai sejahtera . Banyaklah membaca dan merenungkan Firman. Saat kita berada di situasi yang sulit, maka pikiran akan mendownload firman. Tp jk tidak pernah membaca dan merenungkan, maka pikiran kitapun akan mendownload pilihan yang salah/duniawi.